Jumat, 21 Juni 2013

Memohonlah Dengan Ber-DOA Hanya Kepada Allah Dalam Setiap Keadaan

TIDAKLAH SUKAR BAGI ENGKAU MEMOHON KEPADA TUHAN-MU, DAN TIDAK PULA MUDAH APA YANG TELAH ENGKAU MINTA KEPADA DIRIMU SENDIRI (SYEKH AHMAD ATAILAH)
 
Hamba yang meminta dan bermunajah kepada Allah SWT, bertawakal dan mencukupkan Allah sebagai pemberi tentang masalah dunia dan akhirat, pasti diterima permohonannya. Syaratnya memang mudah, ialah dengan menyandarkan segala yang diinginkan hanya kepada allah Swt. Semuanya akan diperkenannkan oleh-Nya. Segala yang jauh didekatkan dan segala yang sukar di mudahkan.
 
Akan tetapi, bila seorang hamba yang berharap sesuatu dari Allah karena mengandalkan ilmunya, daya pikir dan akalnya, kemampuan dan kekuatannya semata-mata, tidak mugkin permohonan itu daikabulkan karena telah bercampur dengan keangkuhan dan penonjolan diri. Cara seperti ini tidak dikehendaki oleh Allah Swt. Sebab kemampuan manusia terbatas. Hanya Allah yang mengetahui apa yang diperlukan oleh seorang hamba. Karena hanya Allah taala sajalah yang berkuasa memberi apa yang diminta dan di harapkan seorang hamba. Hal ini penting direnungkan bagi siapa saja yang sedang mencari kebahagiaan hidup di dunia dan hidup di akhirat.
 
Hal yang paling sulit dan tidak mudah untuk dijalankan adalah menempatkan diri sebagai peminta, dan menempatkan Allah sebagai tempat meminta. Disini dari si peminta harus dimusnahkan, harus di tiadakan. Hamba harus sirna dan ina di hadapan khaliq. Hamba adalah sosok yang tidak berarti apa-apa di hadapan Allah Swt. Sebab kelak yang akan di laksanakan adalah kehendak Allah, bukan kehendak makhluk. Oleh karena itu, seorang hamba hendaklah menjadi peminta yang tahu diri, agar apa yang diminta di kabulkan oleh Allah Swt.
 
Segala sesuatu yang diharapkan dari Allah, tidak terlepas kaitannya dengan apa ang ada dalam diri seorang hamba. Kebersihan hati, ketaatan, ketekunan, kesabaran, rintihan yang di sampaikan, ketiadaan dirinya sendiri, ketergantungannya yang dimulai dengan tekun dari awalnya, tentu permohonannya akan di penuhi oleh Allah Taala.
Oleh sebab itu, jangan sampai terjadi permohonan seorang hamba di tolak, karena kosongnya ruh seorang hamba dari kebersihannya.
 
Barang siapa yang menyangka bahwa apa yang ia harapkan akan di penuhi oleh Allah, karena mengadalkan kemampuan akal dan hartanya, tentu ia akan putus asa dari perbuatannya itu. Demikia juga orang yang bergantung dengan dirinya sendiri dalam meminta kepada Allah, niscaya akan mengembalikan pada diri si pemohon sendiri supaya ia menolong dirinya sendiri.
 
Marifat yang tinggi, ialah menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Allah. Kemudian menunggu dengan sabar, ridla dan tawakal. Itulah jalan para salihin dan saddikin.
 
Washollallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi washohbihi wasallam.

0 komentar:

Posting Komentar